Stainlesssteel pada dasarnya digolongkan menjadi tipe yang nempel magnet (ferritic, martensitic dan duplex) dan tipe yang tidak nempel magnet (austenitic) Menggunakan magnet untuk membedakan austenitic dari jenis lainnya Magnet bisa digunakan untuk memisahkan jenis austenitic dari jenis lainnya. Pertanyaan mendasar yang sering diajukan oleh orang yang masih awam tentang dunia pengelasan atau welding adalah apa perbedaan antara las argon dengan las biasa. Bagi mereka yang bekerja di workshop atau proyek yang melibatkan pengelasan carbon MS/CS, besi, dan stainless steel SS, mungkin sudah sangat akrab dengan teknik pengelasan umum seperti dengan menggunakan karbit, acetylene C2H2, atau elektroda stick. Namun, ada perbedaan yang signifikan antara pengelasan menggunakan gas argon dengan teknik pengelasan konvensional argon adalah teknik pengelasan yang menggunakan gas argon sebagai media pelindung. Gas argon ini diproduksi di pabrik pemisahan udara dan dipilih karena sifatnya yang inert dan tidak menghasilkan limbah atau polusi. Dalam proses pengelasan argon, sumber api yang digunakan berasal dari listrik yang dihasilkan oleh mesin las berupa travo inverter.Berbeda dengan pengelasan menggunakan gas acetylene atau karbit, pada pengelasan argon, hasil pengelasan pada material besi dilas lebih bersih dan tidak menimbulkan percikan logam maupun kerak. Selain itu, hasil pengelasan argon sangat rapi dan halus sehingga bisa menjangkau posisi sempit tanpa mengorbankan performa/tampilan. Teknik pengelasan ini juga bisa digunakan untuk material dengan ketebalan logam 50mm atau lebih sampai dengan 1mm bahkan yang lebih tipis api pada pengelasan argon sangat terang sehingga operator harus menggunakan kedok/masker safety agar radiasi sinar yang dipantulkan oleh sumber api listrik tidak membuat mata bengkak dan berair. Selain itu, operator harus menggunakan kaca hitam pada masker las untuk meredam atau mengurangi silau pada mata, sehingga cairan logam bisa terlihat jelas dan dapat dengan mudah argon juga menjadi pilihan utama dalam pengelasan stainless steel SS, karena teknik pengelasan lain seperti las acetylene C2H2 dan karbit tidak bisa digunakan untuk mengelas material besi logam SS, dan las elektroda/stick hanya dapat digunakan untuk material dengan tebal 2mm atau lebih saja. Hasil pengelasan dari teknik ini bisa jadi alasan utama bagi mereka yang membutuhkan pengelasan yang bersih dan halus, seperti dalam industri farmasi, makanan, minuman, dan Anda membutuhkan gas argon untuk pengelasan, Anda dapat membelinya dari produsen gas argon atau toko yang menjual tabung gas argon. Pastikan untuk memilih produk berkualitas dan melakukan perawatan pada peralatan tersebut agar dapat bertahan anda membutuhkan tabung argon bisa langsung menghubungi kami joyo alkes Halini dikarenakan gas Argon yang digunakan untuk mendukung proses pengelasan hampir tidak menghasilkan limbah atau polusi, hanya mengeluarkan sedikit asap. Sedangkan hasil pengelasan pada material besi yang dilas hasilnya lebih bersih, karena pengelasan jenis ini tidak menimbulkan percikan logam maupun kerak. 4. Rapih dan Halus
Kami yakin, pertanyaan mengenai perbedaan antara pipa welded dan pipa seamless pasti pernah terlintas dipikiran Perkasa Partner. Bagi orang-orang yang masih awam dengan industri baja, banyaknya produk-produk baja yang ada dipasaran memang kadang membingungkan. Padahal, jenis-jenis yang teramat banyak ini sesungguhnya dibuat mengikuti permintaan pasar atas kebutuhan kita yang makin beragam dan kompleks. Tentu hal ini akan memudahkan pekerjaan-pekerjan proyek yang terus berlangsung, apalagi dengan teknologi yang terus diperbarui. Salah satu contoh yang paling ideal adalah produk pipa besi. Pipa besi memiliki jenis, ukuran, dan bahan baku material yang cukup beragam. Perkasa Partner tentu pernah mendengar jenis-jenis pipa besi seperti pipa welded, pipa stainless, pipa galvanis, pipa hollow, pipa seamless dan lain sebagainya. Cukup banyak, bukan? Masing-masing pipa ini nyatanya dibuat dengan menyesuaikan kegunaannya. Hal ini juga berlaku untuk pipa welded dan pipa seamless yang sering dibilang identik. Meski sama-sama berbahan dasar hot rolled steel dan berbentuk bulat, sebenarnya kedua pipa ini berbeda. Nah, apa sih perbedaan antara pipa welded dan pipa seamless? Jawaban sederhana yang paling mendasar adalah proses pembuatannya. Baca juga Jenis-jenis Pipa Besi Perbedaan Pipa Welded dan Pipa SeamlessFungsi Pipa Pipa Welded vs Pipa SeamlessKeutungan Pipa WeldedKeuntungan Pipa Seamless Seperti yang kita tahu, proses pembuatan pipa besi bisa dilakukan dengan banyak metode, termasuk metode welded dan metode seamless. Nyatanya, proses pembuatan pipa dengan metode welded dan seamless adalah yang paling populer dan telah digunakan selama beberapa dekade. Secara singkat, perbedaan pipa welded dan pipa seamless berada pada kelim yang ada di badan pipa. Pipa welded, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pipa las, adalah pipa besi yang diproses dengan metode pengelasan. Pipa welded biasa dibuat dari plat atau strip baja yang disambung dengan teknik las. Sambungan dari pipa welded ini pun bermacam-macam, ada yang spiral dan ada pula yang lurus/longitudinal. Plat atau strip baja dengan ketebalan tertentu akan digulung secara melingkar dengan mesin pelengkung plat atau mesin roll. Pada saat strip atau plat baja telah tergulung dan membentuk silinder, bagian sambungan akan di las dengan atau tanpa material pengisi berua logam/flux. And voila, pipa welded sudah selesai diproduksi. Pengelasan dalam pipa welded juga beragam, beberapa teknik pengelasan yang paling kondang adalah mengalirkan arus listrik tegangan tinggi pada sambungan pipa sehingga sambungan akan meleleh dan melebur menjadi satu. Proses tersebut terdiri dari Electric Resistance Welding, Electro Fusion Welding, High-Frequency Welding untuk pipa dengan las longitudinal. Sedangkan untuk pipa dengan las spiral, teknik las dengan Submerged Arc Welding lebih populer. Proses Pembuatan Pipa Welded Jika pipa welded memiliki sambungan las dibadannya, pipa seamless justru sebaliknya. Pipa seamless, atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan pipa tanpa kelim, merupakan pipa besi tanpa sambungan. Sama halnya dengan pipa welded yang memiliki beragam teknik pengelasan, pipa seamless juga memiliki beberapa metode produksi. Metode yang paling sering digunakan adalah metode Mandrel Mill Process, yang hampir sama dengan proses Mannesmann Plug Mill Hot Rotary Piercing. Metode lain dalam pembuatan pipa seamless adalah Extruction Process dan Push-Bench Process. Prosesnya lebih rumit jika dibandingkan pipa welded. Billet baja yang telah dipanaskan akan malalui proses piercing dan didorong ke dalam mill. Kemudian billet akan mengalami proses penggulungan dan peregangan untuk menyesuaikan panjang, diameter, dan ketebalan dinding pipa seamless. Proses Pembuatan Pipa Seamless Fungsi Pipa Pipa Welded vs Pipa Seamless Lalu, apakah fungsi pipa seamless dan pipa welded berbeda? Bisa dibilang iya, karena menyesuaikan dari kebutuhan pengguna. Secara umum, pipa welded dianggap lebih rentan jika dibandingkan dengan pipa seamless karena sambungan las yang ada di badannya. Sedangkan pipa seamless yang tidak memiliki sambungan atau cacat struktural dirasa lebih kuat. Well, memang benar bahwa secara teoritis pipa welded memiliki sambungan las yang membuat pipa ini lebih lemah karena tidak tahan terhadap tekanan maupun suhu yang tinggi. Namun nyatanya, dengan melalui proses produksi dan kontrol kualitas yang tepat, pipa welded dapat bekerja dengan baik asal tidak melampaui toleransi kekuatannya. Secara ekonomi, pipa welded jelas lebih menguntungkan dibandingkan dengan pipa seamless karena produksinya lebih sederhana dan lebih murah. Meski pipa seamless terbukti lebih tahan terhadap tekanan, tapi banyak protes dilayangkan karena ukurannya yang kurang konsisten. Proses penggulungan dan peragangan pipa seamless cenderung menghasilkan ketebalan dinding yang tidak konsisten jika dibandingkan dengan ketebalan dinding yang didapat dari proses welded yang dibuat dari plat atau strip baja. Selain itu, rumitnya proses pembuat pipa seamless membuat harganya melambung tinggi. Kabar baiknya, kedua pipa ini memiliki fungsi dan penggunaan masing-masing. Misalnya saja pipa seamless, pipa ini akan sangat menguntungkan untuk aplikasi bertekanan dan bersuhu tinggi seperti dalam industri minyak & gas, industri farmasi, dan pembangkit listrik. Sedangkan pipa welded bisa digunakan dalam semua industri selama suhu, tekanan, dan variabel lainnya terukur dan tidak melebihi standar yang telah ditentukan oleh produsen. Sedangkan dalam aplikasi strukstural, baik pipa welded maupun pipa seamless dapat bekerja sama baiknya. Baca juga Fungsi Pipa Besi, Apa Saja? Keutungan Pipa Welded Perlu dicatat, bahwa keuntungan dari pipa welded ini juga dipengaruhi oleh kebutuhan penggunaannya. Jadi pemilihan pipa yang sesuai dengan penggunaannya adalah hal yang sangat perlu untuk diperhatikan. Keuntungan pipa welded, meliputi Harga produksi yang lebih murahProses pembuatan cenderung lebih sederhan dan memakan waktu yang lebih singkatPermukaan akhir yang lebih baik di bagian dalam dan luar pipaKonsistensi ukuran yang lebih pasti sehingga angka toleransinya pun lebih tepat Keuntungan Pipa Seamless Adapun keuntungan dari pipa seamless, meliput beberapa hal seperti Dinding pipa yang lebih tebal sehingga lebih tahan terhadap tekanan dan suhu yang tinggiTidak ada sambungan las, yang berarti lebih tahan terhadap korosiMemiliki bentuk silinder yang lebih baik, meski ukurannya cenderung kurang konsisten Baca juga 7 DIY Pipa Besi, Bagus Banget! Kesimpulannya, perbedaan yang sangat kentara antara pipa welded dan pipa seamless terletak pada proses pembuatannya. Jadi kenali dulu kebutuhan Perkasa Partner sebelum menentukan akan membeli pipa welded atau seamlesss ya.
Stainlesssteel adalah bahan yang terbuat dari campuran besi dan mengandung bahan anti korosi. maka stainless steel ini tahan terhadap korosi atau proses oksidasi. Perbedaan bahan teflon sebelum membeli yang baru, yuk simak spesifikasi setiap jenis wajan. Sains, teknologi dan ekonomi bisnis tuesday, february 21, 2017. Jenis kawat las Perbedaan las Argon dengan las biasa mungkin itu pertanyaan mendasar yang sering ditanyakan oleh banyak orang terutama yang masih awam akan dunia pengelasan atau welding. Bagi Anda yang biasa bekerja di workshop maupun bekerja di proyek dengan pekerjaan – pekerjaan pengelasan carbon MS/CS, besi dan stainless steel SS mungkin sudah sangat akrab dan tidak heran dengan las argon ataupun teknik pengelasan umum lainnya seperti dengan menggunakan Karbit, Acetylene C2H2, atau elektroda stick. Berikut keterangan perbedaan las menggunakan Gas Argon dengan gas biasa yang mudah-mudah dapat membantu Anda. Las Argon adalah ? Definisi kata “Las” menurut Kamus Bahasa Indonesia 1994 adalah “Penyambungan besi dengan cara membakar”. Menurut Maman Suratman 20011 menjelaskan bahwa definisi kata pengelasan berarti salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan tenaga panas. Sedangkan Srwidartho memberikan definsi las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan jalan mencairkan melalui pemanasan. Dan berdasarkan definisi menurut Deutche Industrie Normen DIN dalam Harsono dkk 19911, definisi las adalah ikatan metallurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan cair atau lumer. Berdasarkan definisi-definisi las diatas kita bisa mengambil kesimpulan las adalah proses menyambung besi dengan cara membakar sehingga besi menjadi cair sehingga dapat disambung yang dalam hal ini menggunakan media gas argon sebagai shield atau gas pelindung. Gas Argon Argon dengan lambang rumus kimia Ar mempunyai sifat tidak ada warna colorless, tidak ada rasa tasteless, tidak berbau odorless, tidak beracun non-toxic, tidak mudah terbakar non-flammable, tidak membuat karat non-corosive dan salah satu gas yang bersifat Inert. Pada skala dan level industri, gas ini diproduksi di pabrik pemisahan udara yang membagi, menyaring, memampatkan, dan mendinginkan udara menjadi Oxygen O2, Nitrogen N2, dan Argon Ar, namun karena jumlahnya hanya 1% dari atmosfer bumi, hal ini menjadi sulit diproduksi dalam jumlah yang besar dan kadang membuat gas ini menjadi langka di pasaran karena jumlah permintaannya lebih besar dari supply. Perbedaannya dengan teknik pengelasan lain Berikut perbandingan teknik las Argon dengan teknik konvensional lainnya 1. Sumber Api Proses pengelasan Argon menggunakan sumber api yang berasal dari listrik yang dihasilkan oleh mesin las berupa travo inverter. Pada pengelasan karbit, Proses pengelasannya menggunakan sumber api yang berasal dari gas yang dihasilkan oleh perendaman karbit, sedangkan pada las Acetylene C2H2, gas Asetilen tersebut digunakan sebagai bahan bakar fuel untuk membuat sumber api. Pada dasarnya Las Karbit dengan Las Acetylene adalah sama yang membedakan proses perendaman karbit pada gas Acetylene C2H2 dilakukan di pabrik Asetilin sehingga pengelasan di user atau pemakai lebih bersih karena tidak menghasilkan limbah dari karbit. 2. Sinar Las Seorang welder atau operator las pada pengelasan argon wajib hukumnya memakai kedok/masker safety pada saat melakukan pengelasan. Hal ini disebabkan radiasi sinar yang dipantulkan oleh sumber api listrik sangatlah terang, oleh karena itu digunakan masker yang dilengkapi kaca hitam yang dirancang untuk meredam atau mengurangi silau pada mata, dan juga agar cairan logam bisa terlihat jelas dan dapat dengan mudah diarahkan. Apabila tidak menggunakan masker las mustahil akan mendapatkan hasil pengelasan yang baik sesuai standar dan tentu akan membuat mata menjadi bengkak dan berair, serta terasa pedih. 3. Alasan penggunaan Pengelasan Argon lebih bersih dibandingkan pengelasan dengan menggunakan Gas Acetylene C2H2, las karbit maupun elektroda. Hal ini dikarenakan gas Argon yang digunakan untuk mendukung proses pengelasan hampir tidak menghasilkan limbah atau polusi, hanya mengeluarkan sedikit asap. Sedangkan hasil pengelasan pada material besi yang dilas hasilnya lebih bersih, karena pengelasan jenis ini tidak menimbulkan percikan logam maupun kerak. 4. Rapih dan Halus Hasil pengelasan Argon sangat mungkin rapi dan halus, serta bisa menjangkau posisi sempit tanpa mengorbankan performance/tampilan, hasil pengelasan tetap bisa kecil dan lurus, dan bisa digunakan untuk material dengan ketebalan logam 50mm atau lebih sampai dengan 1mm bahkan yang lebih tipis lagi. 5. Aplikasi pengelasan Stainless Steel SS, Hal ini mungkin akan jadi alasan utama, karena las Acetylene C2H2 dan karbit tidak bisa digunakan untuk mengelas material besi logam SS, dan las elektroda/stick masih dapat digunakan hanya untuk material dengan tebal 2mm atau lebih saja, itupun masih meninggalkan percikan atau kerak kotoran yang kadang susah dibersihkan sehingga tidak disarankan untuk pengelasan pada material yang ada kontak langsung dengan produk farmasi, food & baverage dan kosmetik.

StainlessSteel adalah baja yang kuat dan kokoh. Stainless Steel bukan konduktor panas dan listrik yang baik. Walau Stainless Steel baja yang keras dan kuat, tetapi dengan mudah di bentuk, seperti dipotong, ditekuk, diroll, dan sebagainya. Stainless Steel dapat ditarik oleh magnet Stainless Steel tahan akan korosi dan oksidasi.

Apakah kamu pernah merasakan kebingungan saat mencari tahu jenis bahan pembuatan sebuah barang? Salah satu yang paling sering dijumpai adalah orang kesulitan untuk melihat perbedaan aluminium dan stainless kedua benda tersebut tentu punya karakteristik masing-masing sehingga kalau kamu sampai salah beli tentu akan sangat terasa untuk menghindari kesalahan semacam itu, pastinya kamu wajib untuk mulai mencari tahu tentang perbedaan antara kedua benda ini adalah beberapa perbedaan aluminium dan juga stainless steel yang wajib untuk kamu Perbandingan Kekuatan Pada BeratHal pertama yang membedakan kedua benda ini adalah dari kekuatannya. Secara umum, bahan aluminium tidak mempunyai kekuatan seperti dapat dikatakan bahwa kekuatannya tidak lebih dari sepertiga beratnya. Faktor tersebutlah yang membuat body pesawat mayoritas menggunakan bahan yang terbuat dari Sifat KorosiBaja secara alamiah mampu bertahan dari karat. Hal tersebut dapat terjadi karena memang baja dibuat dari besi, nikel, mangan, tembaga dan nikel. Selain itu, penambahan kromium juga semakin melindungi benda tersebut dari serangan yang tidak mempunyai pori juga menjadi alasan lain mengapa benda tersebut kuat terhadap itu, aluminium kekuatannya tidak sekuat itu. Pada saat terjadi proses oksidasi, permukaan bahan tersebut akan jadi dalam kasus yang sudah parah bagian permukaan juga dapat Juga Daftar Pabrik Baja milik Badan Usaha Milik Negara3. Segi BiayaPerbedaan aluminium dan stainless steel berikutnya tentu ada pada dengan kekuatan serta kualitas yang dimiliki, kamu pasti sudah dapat menebak jika stainless steel punya harga lebih untuk aluminium, harga jualnya masih jauh lebih Tingkat Konduktivitas ThermalBerikutnya, perbedaan juga dapat dilihat dari konduktivitas termal. Besi stainless tingkat konduktivitas terhadap termalnya dinilai lebih buruk dibandingkan hal itulah, pada saat pembuatan unit pendingin serta radiator mobil bahan yang digunakan adalah Kemudahan PengelasanDalam praktiknya, kamu akan lebih mudah saat hendak mengelas benda berbahan stainless steel dibandingkan untuk pengelasan aluminum dikatakan sangat sulit dilakukan. Dibutuhkan perlakuan khusus agar proses pengelasan dapat Fleksibilitas BentukPerbedaan selanjutnya dari kedua bahan ini adalah pada kemudahan pembentukannya. Secara karakteristik, aluminum punya tekstur yang cukup lunak sehingga mudah untuk dibentuk ataupun dengan stainless steel. Sifatnya yang punya ketahanan serta kekuatan terhadap terjadinya abrasi ataupun aus membuatnya lebih sulit dalam karena itu, untuk melakukan pembentukan pada baja tahan karat seperti ini dibutuhkan peralatan KekuatanSecara kasat mata, pastinya kamu sudah dapat melihat mana yang punya kekuatan lebih baik di antara kedua benda sekali, baja tahan karat tentunya punya kekuatan lebih baik apabila dibandingkan aluminum dengan bobot yang Sifat ThermalBerdasarkan sifat konduktivitas yang dimiliki, kamu juga dapat membedakan kekuatan thermal dari kedua benda umum, berkat karakter yang dimilikinya, besi anti karat dapat bertahan pada suhu sangat itu, aluminum punya ketahanan terhadap thermal yang lebih lemah. Pada saat benda dipanaskan hingga mencapai 400 derajat, benda tersebut sudah menjadi sangat lunak. Berdasar fakta tersebut, bahan baja kerap kali digunakan di tempat bersuhu Juga Jual Kawat Bendrat Surabaya Termurah dan Lengkap9. Tingkat Konduktivitas ListrikHal lain yang membedakan kedua bahan ini adalah pada konduktivitas-nya terhadap umumnya, dalam instalasi kelistrikan menggunakan berbagai macam material. Untuk jenis bahan baja anti karat, kualitasnya sebagai bahan konduktor listrik kurang baik apabila dibandingkan dengan berbagai macam jenis logam aluminum malah sebaliknya. Benda tersebut dapat berperan sangat baik untuk menjadi konduktor itu dapat terjadi karena bahan itu punya konduktansi tinggi, cukup tahan korosi, serta berbobot karena itulah, bahan seperti itu sering digunakan sebagai saluran pada tempat tegangan listrik Reaksi Terhadap MakananPerbedaan terakhir dari kedua bahan material ini adalah dari tingkat reaksinya terhadap diketahui, pada setiap benda logam atau semacamnya, pasti menimbulkan reaksi pada makanan. Namun, tingkatannya berbeda-beda tergantung dari karakter yang besi stainless, reaksi dengan makanan dikatakan kurang reaktif. Sementara itu, bahan aluminum dapat memberikan reaksi pada saat kamu mendekatkan bahan tersebut ke makanan, maka reaksi yang dapat terjadi adalah munculnya perubahan rasa serta tadi pembahasan tentang perbedaan aluminium dan stainless steel. Bagaimana? Cukup banyak bukan perbedaannya? Nah, setelah mengetahui informasi tersebut, diharapkan pemahaman tentang perbedaan karakter kedua benda tersebut menjadi lebih begitu, kamu dapat menggunakan kedua benda tersebut secara tepat sesuai karakternya.
Padastainless steel yang berbentuk kubus atau silinder), pemuaian tidak terlalu jelas terlihat, namun tetap terjadi. Dan itu menjadi masalah ketika ingin mengelas untuk mendapatkan hasil yang presisi. Perlu keahlian yang tinggi untuk mengelas stainless steel, namun jangan pakai MMA. Pakai gas shielding, atau orang bengkel sering bilang, las argon.

Ujicoba Mesin Las 450 Watt Merk Multipro & Vici, Apakah Benar Sesuai Spesifikasinya?Pada artikel kami kali ini, kami akan mengupas tuntas perbedaan mesin las 450 watt vici dan multipro. Jadi bagi anda yang saat ini sedang bingung memilih mesin las 450 watt untuk kebutuhan anda, mungkin artikel ini dapat membantu anda dalam menentukan pilihan anda. Karena tentu saja saat anda sudah membeli barang, barang tersebut tidak akan bisa diganti dengan barang yang lain. Apalagi jika barang yang anda beli tersebut sudah anda coba gunakan, tentunya kondisi barang tersebut bukan merupakan barang baru lagi melainkan sudah menjadi barang bekas second hand .Pada video tersebut kami melakukan beberapa percobaan real atau nyata dengan menggunakan alat-alat bantu yang dapat memberikan informasi berupa data real atau data asli, sehingga anda dapat mengetahui secara pasti hasil percobaan ini dengan melihat hasilnya sendiri pada video percobaan yang kami lakukan untuk mencari data-data terkait kekuatan dan spesifikasi asli dari mesin las 450 watt merk vici dan multipro. yaitu diantaranya Uji Daya watt penggunaan Daya watt saat mesin las di setting di 50 Pengelasan pada settingan 50 Pengelasan pada Stainless media dan alat-alat pendukung yang akan gunakan pada percobaan kali ini yaitu diantaranya Kawat Las mm Stainless Kawat Las mm Besi Clamp MeterMesin Pendeteksi ListrikKeempat percobaan tersebut akan kami coba jelaskan satu persatu maksud, tujuan dan juga hasilnya, agar nantinya dapat menjadi acuan anda saat memilih salah satu dari kedua mesin las ini. Dan sebagai acuan keempat percobaan tersebut, kami menyediakan mesin las lakoni yang di bodynya ditulis 900 watt agar anda dapat membandingkan perbedaan kekuatan mesin las yang bertuliskan 900 watt dan 450 percobaan pertama, kami ingin mengetahui berapa sih daya minimum dari mesin las vici dan multipro ini??.. Kenapa kami melakukan percobaan tersebut??? jadi kami pengen tau apakah daya minimumnya sesuai atau tidak dengan yang di body yaitu 450 watt. Karena di body mesinnya tertulis 450 watt, tentunya mesin las ini harus dapat melakukan pengelasan dengan daya 450 watt dan bahkan lebih kecil yang pertama adalah percobaan uji daya minimum pada mesin las multipro EG 120A – SC. Pada percobaan ini kami coba setting mesin las ini pada settingan paling rendah di 1 kami coba melakukan pengelasan pada settingan 1 amp, api pengelasan yang kami dapatkan sangat kecil dan juga putus-putus. Jadi dapat kami simpulkan pada settingan 1 amp, mesin las multipro EG 120A-SC ini tidak dapat melakukan pengelasan dengan baik dan dari percobaan itu juga kami dapatkan hasil penggunaan daya minimum mesin las multipro ini pada setting paling kecil yaitu 1 amp membutuhkan daya 500 – 600 watt. Jadi untuk penggunaan pengelesan dengan daya 450 watt kami rasa tidak mungkin bisa dilakukan dengan mesin ini, karena memang dengan daya minimum 500 – 600 watt saja mesin las ini tidak dapat mengelas dengan baik dan pada percobaan yang pertama untuk percobaan uji daya minimum pada mesin las VICI Pada percobaan ini kami coba setting mesin las ini pada settingan paling rendah di 10 Amp, tetapi hasilnya api tidak bisa keluar sama sekali. Jadi akhirnya kami coba untuk melakukan percobaan ini disettingan 20 Amp agar api dapat kami coba melakukan pengelasan pada settingan 20 amp, api pengelasan yang kami dapatkan pun sangat kecil dan juga putus-putus apinya. Jadi untuk mesin Vici ini juga dapat kami simpulkan bahwa pada setting mesin 20 Amp, mesin las Vici ini tidak dapat melakukan pengelasan dengan baik dan sempurna. p style=”text-align justify;”>Sedangkan daya minimum yang kami dapatkan dengan settingan 20 amp tersebut adalah di angka 500 – 600 watt juga sama dengan multipro EG 120A-SC . Jadi intinya untuk penggunaan mesin las Vici ini kami rasa tidak mungkin bisa dilakukan dengan daya 450 watt, karena memang dengan daya minium 500 – 600 watt saja mesin las ini tidak dapat melakukan pengelasan dengan baik dan NORMAL di SETTINGAN 50 AMP PADA MESIN LAS VICI DAN MULTIPROPada percobaan ini kami mencoba untuk membandingkan antara mesin las 450 watt dengan mesin las 900 watt. Kenapa kami bandingkan 2 tipe las ini?? Jawabannya adalah kami mengambil logika jika kami setting mesin las 900 watt pada settingan 50 ampere, seharusnya daya yang dibutuhkan mesin las 450 watt pada settingan 50 ampere adalah setengah dari daya yang dibutuhkan mesin las 900 logika yang kami gunakan adalah perbandingan spesifikasi daya inverter 900 watt dan 450 watt. Jadi jika mesin las 900 watt membutuhkan daya watt pada settingan 50 ampere, tentunya daya yang dibutuhkan mesin las 450 watt harus setengah dari mesin las 900 watt tersebut yaitu di daya 750 watt. Karena konsep inverter adalah mengoptimasi daya yang masuk agar menjadi lebih besar saat dikeluarkan. Jadi seharusnya mesin inverter pada mesin las 450 watt harus lebih dapat mengoptimasi daya yang masuk sekecil mungkin untuk dapat menghasilkan api las yang besar. Jika kalian agak bingung dengan penjelasan kami, ada baiknya anda melihat video diatas sebagai bantuan dalam memahami penjelasan yang kami coba sampaikan percobaan ini kami membandingkan mesin las 450 watt dengan mesin las Lakoni 120e yang dibodynya tertulis 900 watt. Pada percobaan ini kami menggunakan clamp meter untuk mendeteksi ampere yang dikeluarkan mesin las ini, karena seperti yang kami sampaikan tadi seharusnya mesin inverter pada mesin las 450 watt ini lebih dapat mengoptimasi daya yang masuk sekecil mungkin bahkan setengah dari mesin las 900 watt Jadi seperti yang ada pada gambar diatas, anda juga dapat melihat video diatas, bahwa hasil yang kami dapat setelah melakukan percobaan pengelasan di settingan 50 ampere adalah mesin lakoni ini membutuhkan daya sekitar hingga watt. Jadi setelah kita sudah mendapatkan hasil ini, selanjutnya sekarang waktunya untuk membedakannya dengan mesin las yang tertulis 450 watt di yang pertama yang akan kami lakukan adalah pada mesin las multipro EG 120A-SC. Jadi nanti kita akan membandingkan hasilnya antara mesin las 900 watt dengan mesin las 450 hasil percobaan tersebut dapat anda lihat pada gambar diatas, bahwa pada pengelasan dengan settingan keluaran ampere 50 amp, daya yang diperlukan mesin las multipro ini adalah – W. Sedangkan mesin las lakoni tadi membutuhkan daya – Watt pada pengelasan dengan keluaran ampere 50 percobaan ini adalah mesin las multipro EG 120A-SC – 450 watt dengan Lakoni 120e – 900 watt adalah memiliki kebutuhan daya listrik yang untuk percobaan selanjutnya yaitu pada mesin las VICI Kita juga akan melakukan percobaan dengan pengelasan di settingan 50 dapat anda lihat juga, bahwa dari hasil percobaan tersebut mesin las VICI ini membutuhkan daya listrik sebesar – watt untuk melakukan pengelasan pada settingan keluaran ampere 50 amp. Sedangkan mesin las lakoni tadi membutuhkan daya – Watt pada pengelasan dengan keluaran ampere 50 Kesimpulan percobaan ini adalah mesin las VICI – 450 watt dengan Lakoni 120e – 900 watt adalah memiliki kebutuhan daya listrik yang HASIL PENGELASAN di SETTINGAN 50 AMP PADA MESIN LAS VICI DAN MULTIPROPercobaan kami yang ketiga yaitu kami akan melakukan pengelasan pada settingan 50 amp yaitu dengan mencoba untuk menyambung plat besi. Karena setelah kita semua tau daya yang dibutuhkan, maka selanjutnya kita juga perlu tau hasil pengelasannya. Jadi percuma saja kalo kita hanya tau daya listrik yang dibutuhkan tetapi hasil pengelasannya jelek atau bagus, putus-putus atau lancar, kuat tau tidak kita tidak tau. Untuk itu mari kita sama-sama lihat hasil percobaan pengelasan yang pertama kami menggunakan mesin las multipro EG 120A-SC. Dan bisa kalian lihat hasil lasnya kuat, dan saat pengelasannya pun tidak putus-putus. Kami juga melakukan uji getok sambungan lasnya ternyata kuat dan tidak lepas liat video .Untuk percobaan selanjutnya yaitu pada mesin las VICI yang hasilnya dapat anda lihat pada gambar dibawah ini Untuk hasil las mesin las VICI ini dapat anda lihat bahwa hasil lasnya kuat dan saat pengelasannya pun tidak putus-putus. Dan saat kami coba untuk uji getok juga sambungan lasnya tidak lepas karena penetrasi pada besinya cukup dalam sama seperti STAINLESS PADA MESIN LAS VICI DAN MULTIPROPada percobaan ini kami ingin mencoba pengelasan yang tidak umum yaitu melakukan pengelasan stainless dengan kawat las mm. Biasanya pengelasan stainless dilakukan dengan mesin las TIG atau argon, tetapi kami penasaran ingin melakukan pengelasan dengan mesin las tipe MMA yaitu VICI dan MULTIPRO ini. Pada percobaan ini kami akan melakukan pengelasan pada settingan keluaran ampere di 30 amp, karena kawat las yang ukurannya lebih kecil jadi kita juga menurunkan ampere keluarnya agar kawat tidak terlalu panas yang bisa membuatnya berwarna merah terbakar saat kelebihan ampere pertama kita lakukan pada mesin las multipro terlebih dahulu yang hasilnya dapat anda lihat dibawah ini Hasil las dari mesin las multipro ini cukup matang dan saat pengelasannya juga lancar tidak putus-putus, sehingga kami rasa mesin multipro ini sanggup melakukan pengelasan di 30 amp dengan kawat las mm. Dan untuk daya listrik yang dibutukan untuk pengelasan tersebut adalah 900 – selanjutnya kita lakukan pada mesin las VICI yang hasilnya dapat anda lihat dibawah ini Untuk hasil las dari mesin las VICI ini cukup matang juga tetapi untuk pengelasannya agak putus-putus diawal. Tetapi overall hasilnya juga memuaskan jika mesin las ini digunakan untuk pengelasan di 30 amp dengan kawat las mm. Dan untuk daya listrik yang dibutuhkan untuk pengelasan tersebut adalah 700 – 800 watt, yang artinya lebih hemat daya listrik dibandingkan dengan multipro nih guys?? udah cukup jelas kan penjelasan dari kami??.. Tenang aja guys, kalau kalian bingung dengan penjelasan kami ini, kalian bisa tonton langsung videonya di paling atas artikel ini. Disitu kami jelasin detail banget dan gampang banget buat dipahami. Dan kedepannya kami akan terus coba bagikan informasi-informasi lengkap seputar alat tehnik lainnya, jadi stay tune terus di Salam..!!

PengelasanDissimilar Metal Baja Karbon Rendah ST 37 dan Baja Austenitik SUS 304 (Tahan Karat)Pada Pengelasan SMAW Terhadap Sifat Mekanik).Penggunaan kawat las akan berpengaruh terhadap besarnya daerah dilusi, dilusiialah perbandingan daerah base metal yang berfusi dibagi dengan seluruhdaerah kampuh las. Dimasa pandemi seperti saat ini, menjadi chef dadakan sepertinya jadi pilihan yang banyak dipilih teman-teman, pastinya Cooking Pan merupakan hal yang penting dalam memasak Ketika waktunya memasak, kita di hadapkan dengan berbagai pilihan material pan yang bisa digunakan. Ada banyak bahan yang tersedia namun ada dua diantaranya yang menjadi primadona bagi para chef yaitu pan berbahan Cast Iron besi cor dan stainless steel Baja tahan karat Mungkin beberapa dari kita masih belum begitu paham akan perbedaan antara Pan berbahan Cast Iron dan stainless steel ini. Banyak yang bahkan mengira kedua material pan ini sama, ternyata kedua bahan ini berbeda loh! Alat masak dengan material tertentu, dapat mempengaruhi cita rasa dalam suatu makanan. Keputusan antara keduanya bisa menjadi keputusan yang sulit. Ada penggemar berat di kedua sisi, serta artikel panjang yang menyatakan manfaat dari Cast Iron dan juga baja tahan karat stainless steel. Kami akan membandingkan berbagai fitur Cast Iron dan stainless steel - mulai dari konstruksi hingga cara membersihankan, untuk membantu kamu menemukan yang dibutuhkan dapur kamu. Cast Iron dan stainless steel memiliki banyak kesamaan - keduanya tahan lama, serbaguna. Kali ini kita akan membahas tentang kedua material alat masak ini, mana sih sebenarnya yang paling Aman dan bagus untuk digunakan di dapur kamu? Tentang material / bahan Peralatan masak dari Cast Iron cor memiliki sejarah panjang dan sebenarnya masih diproduksi dengan cara teknologi yang relatif rendah. Pada dasarnya, besi cor cair merupakan campuran besi dengan kandungan karbon setidaknya 2-4% lalu dituangkan ke dalam cetakan lalu dibiarkan mendingin dan mengeras. Setelah diekstraksi, besi dituang, dihancurkan, dipoles, dibilas, dan seringkali dilapisi dengan lapisan enamel. Baja juga merupakan paduan besi, tetapi baja dengan karbon kurang dari 2%. Setidaknya 10,5% kromium dan seringkali ada beberapa elemen lain ditambahkan ke baja biasa untuk menghasilkan stainless steel yang tahan terhadap korosi dan karat, tidak reaktif dapat digunakan dengan hampir semua bahan, dan sangat tahan lama. Kebanyakan peralatan masak bukan hanya berbahan dari stainless steel. Karena stainless steel merupakan penghantar panas yang buruk, maka biasanya pembuatan stainless steel dipadukan dengan penghantar panas lainnya, seperti aluminium atau tembaga. Ini ditempatkan di inti atau di bagian bawah wajan, atau dapat dilapis dalam lapisan tiga lapis atau 5 lapis juga disebut pelapis, yang merupakan fitur dari banyak merek peralatan masak berkualitas tinggi. Seperti contoh diatas, ini adalah Produk All clad kami. All clad ini adalah alat memasak dengan bahan premium yang dijamin membuat rasa makanan anda lebh enak dan memasak lebih nyaman! Perbedaan Saat Memasak Panci Cast Iron harus dipanaskan terlebih dahulu sebelum Anda mulai memasak. Ini mungkin memakan waktu cukup lama, karena bahan yang tebal cenderung tidak merata saat dipanaskan. Saat memasak, yang terbaik adalah mulai dari api rendah-sedang dan meningkat secara bertahap. Namun, setelah panci Cast Iron dipanaskan dengan benar, ia dapat mempertahankan panasnya dengan sangat baik. Untuk alasan ini, Cast Iron sangat ideal untuk memasak lambat, rendah, seperti memanggang. Ada makanan tertentu yang tidak bisa dimasak dengan baik menggunakan Cast Iron, contohnya seperti saus tomat dan anggur, karena permukaan Cast Iron akan bereaksi jika dimasak dalam waktu lama. Meskipun ini tidak berbahaya, ini bisa memberi rasa logam pada hidangan Anda. Makanan berbau, seperti ikan atau hasil laut lainnya, juga tidak dianjurkan. Karena Cast Iron tidak boleh digosok/ ada gesekan benda besi, rasa makanannya dapat menempel pada Pan. Jadi, saat kamu memasak fillet salmon hari ini, kamu mungkin akan tidak suka jika rasa salmon akan ada pada hidangan roti jagung kamu setelahnya. Memasak dengan stainless steel, di sisi lain, sangat mudah. Bila digunakan sebagai permukaan luar peralatan masak - dikombinasikan dengan aluminium atau tembaga. Panci stainless steel memanaskan dengan cepat, mendistribusikan panas secara merata, dan dapat digunakan untuk memasak bahan apa pun di dapur kamu. Cara terbaik untuk memasak dengan stainless steel, wajan harus dipanaskan terlebih dahulu dengan api sedang selama beberapa saat. Cara mudah untuk melihat apakah wajan cukup panas adalah dengan menaburkan air - jika air membentuk manik-manik kecil yang melompati seluruh permukaan, kamu siap memasak. Keuntungan dari stainless steel adalah kamu dapat mengukur seberapa "anti lengket" yang kamu inginkan. Ingin membuat tumisan? tambahkan satu hingga dua sendok makan minyak. Dengan banyaknya fungsi panci stainless steel cocok untuk semua jenis masakan membuat saus , menumis sayuran, membakar kerang, dan hidangan sehari-hari dengan cepat. Perbedaan Saat Membersihkan Setelah setiap kali digunakan, wajan Cast Iron harus dibersihkan dan diminyaki atau dalam istilah kuliner metode ini disebut dengan Seasoning. Bagaimana cara seasoning ini? Pertama-tama gunakan tissue untuk menghilangkan sisa makanan dan minyak pada wajan cast iron. Kemudian bilas wajan dengan air panas/hangat. Keringkan wajan dengan menempatkannya kembali di atas api kecil. Setelah kering, tuangkan sekitar setengah sendok teh minyak dan gunakan tisu untuk menyebarkan minyak ke seluruh permukaan sampai sepenuhnya terserap oleh wajan cast iron. Meskipun Cast Iron tidak secara teknis perlu dibersihkan dengan sabun dan air, Cast Iron itu juga membutuhkan sedikit pemeliharaan. Cast Iron dalam kondisi baru, harus dicuci dengan air hangat dan sabun, pencucian awal diperlukan untuk menghilangkan kotoran atau zat apa pun yang mungkin tersisa dari proses pembuatan. Keringkan setelah pencucian jangan biarkan sampai ada air tergenang, karena Cast Iron cenderung cepat berkarat, dan mulailah membumbui Seasoning wajan dengan menyebarkan lapisan tipis minyak sayur, biji rami, atau minyak bunga matahari bekerja dengan baik melalui seluruh permukaan menggunakan tisu. Kemudian tempatkan wajan terbalik di rak tengah oven Anda, dan panggang di 375 ° Fahrenheit 100°C selama 30 menit atau satu jam. Lalu setelah itu bisa didinginkan dan disimpan pada tempat penyimpanan kamu. Tidak seperti cast iron, merawat stainless steel jauh lebih mudah. Cukup gunakan air sabun hangat dan spons lembut.. Keringkan peralatan masak Anda sepenuhnya sebelum disimpan atau digunakan. Nah, readers jadi begitulah perbedaan antara Cast Iron dengan Stainless steel, udah pada ngerti kan perbedaannya secara mendetail? Jadi udah tau dong mau pilih yang mana. Kalau kamu mau lebih mudah lagi dalam hal masak – memasak, bisa juga ni menggunakan Produk Andalan STC yaitu Produk All Clad. Pilihan Pan dan Pot nya di jamin premium Quality! Kamu ga perlu khawatir berlebihan wajan atau panci kamu akan mudah rusak dan susah dibersihkan. Produk Pan dan Pot All Clad nya STC terdiri dari 3 lapisan yang bisa membuat kegiatan memasakmu lebih Aman dan pastinya Nyaman! Kalau kamu sudah menentukan pilihanmu, apapun pilihan kamu baik Cast Iron ataupun Stainless Steel atau bahkan Tertarik dengan Produk All Clad kami, kamu bisa menemukannya loh di STC Indonesia! Tunggu apalagi? Ayo beli sekarang! Kamu bisa menemukan produk – produk kami di link berikut Assalamualaikumwr. wbVidio kali ini saya akan berbagi informasi mengenai mesin las. Ternyata mesin las bisa/las litrik/las besi tidak hanya bisa digunakan u Posted by Amalia Posted in Pengenalan las Argon Posted on Buat kamu yang biasa bekerja di workshop maupun di proyek dengan pekerjaan - pekerjaan pengelasan besi/carbon MS/CS dan stainless steel SS mungkin udah nggak heran dan udah sangat akrab dengan las argon. Tapi mungkin masih ada teman - teman kita yang belum tahu tentang las argon, atau sudah pernah denger tapi ingin tahu lebih jauh, aku mau coba membahasnya. Mungkin kamu biasa pake las karbit, acetilin atau mungkin elektroda stick, mau tahu nggak bedanya dan alasan mengapa digunakannya las argon? Berikut ini adalah beberapa perbedaan dan alasan penggunaan las argon1. Perbedaannya dengan teknik pengelasan lain Sumber api , menggunakan sumber api yang berasal dari listrik yang dihasilkan oleh mesin las berupa travo inverter. Pada pengelasan karbit maka sumber apinya adalah gas yang dihasilkan oleh perendaman karbit, sedangkan pada las acetilin, gas acetilin digunakan sebagai bahan bakar untuk membuat sumber api. Sinar las, welder/operator las pada las argon wajib hukumnya pake kedok/masker safety pada saat melakukan pengelasan, ini disebabkan sinar yang dipantulkan oleh sumber api listrik sangat terang, makanya digunakan masker yang dilengkapi kaca hitam yang dirancang untuk mengurangi silau pada mata, supaya cairan logam bisa terlihat jelas supaya bisa diarahkan. Tanpa menggunakan masker las mustahil mendapatkan hasil pengelasan yang baik sesuai standar, yang ada mata kamu akan menjadi bengkak dan berair, serta terasa pedih. 2. Alasan penggunaan Bersih dibanding pengelasan acetilin, las karbit maupun elektroda, karena gas argon yang digunakan untuk mendukung proses pengelasan hampir nggak ada polusi, hanya mengeluarkan sedikit asap. Sedangkan pada material yang dilas hasil pengelasan pun bersih, karena pengelasan jenis ini tidak menimbulkan percikan logam maupun kerak. Rapih dan teliti, hasil pengelasan sangat mungkin rapi dan teliti, bisa menjangkau posisi sempit tanpa mengorbankan tampilan/perfomace, hasil pengelasan tetap bisa kecil dan lurus, dan bisa digunakan untuk material dengan ketebalan 50mm atau lebih sampai dengan 1mm bahkan yang lebih tipis lagi. Untuk pengelasan stainless steel SS, ini mungkin akan jadi alasan utama, karena las acetilin dan karbit tidak bisa digunakan buat ngelas SS, sedangkan las elektroda/stick masih bisa digunakan hanya untuk material dengan tebal 2mm atau lebih, itupun masih meninggalkan percikan yang kadang susah dibersihkan sehingga tidak disarankan untuk pengelasan pada material yang ada kontak langsung dengan produk farmasi, food & baverage dan kosmetik. Nah, sekarang udah ada gambaran yang lumayan jelas kan, perbedaan las argon dengan yang lain dan juga alasan pemakaian jenis las ini. Oh iya buat kamu yang mau ngasih masukan atau komentar, sok aja gak perlu ragu pumpung gratis, he.. he.. Mudah - mudahan bermanfaat. G7GWpK.
  • l45tbdvlzy.pages.dev/188
  • l45tbdvlzy.pages.dev/384
  • l45tbdvlzy.pages.dev/193
  • l45tbdvlzy.pages.dev/28
  • l45tbdvlzy.pages.dev/297
  • l45tbdvlzy.pages.dev/80
  • l45tbdvlzy.pages.dev/267
  • l45tbdvlzy.pages.dev/278
  • l45tbdvlzy.pages.dev/239
  • perbedaan las besi dan stainless